Sejarah dan Perkembangan Anime Jepang dari Masa ke Masa
![]() |
Anime Jepang |
Kemunculan anime di Jepang dimulai pada awal abad ke-20.
Sekitar tahun 1917, film animasi Jepang pertama mulai diproduksi. Salah satu
film yang dianggap sebagai cikal bakal anime adalah karya Junichi Kouchi
berjudul Namakura Gatana. Meski berdurasi singkat dan animasinya masih
sederhana, film ini menandai awal dari perkembangan industri animasi di Jepang.
Pada saat itu, teknologi animasi masih sangat terbatas dan biaya produksinya
cukup tinggi, sehingga karya-karya animasi hanya dibuat untuk hiburan dalam
skala kecil.
Memasuki era 1930-an, anime mulai digunakan untuk
kepentingan propaganda oleh pemerintah Jepang. Beberapa film animasi dibuat
untuk menyampaikan pesan nasionalisme dan patriotisme di tengah situasi perang.
Salah satu contohnya adalah Momotaro no Umiwashi yang diproduksi pada
tahun 1943. Anime ini bercerita tentang pahlawan rakyat Jepang, Momotaro, yang
memimpin pasukan untuk menyerang pangkalan musuh. Meski dibuat untuk
kepentingan militer, film ini sekaligus menjadi tonggak penting karena
memperlihatkan potensi besar media animasi dalam menyampaikan pesan kepada
masyarakat luas.
Perkembangan signifikan dalam dunia anime terjadi pada tahun
1960-an. Pada masa ini, teknologi televisi mulai berkembang pesat di Jepang,
sehingga permintaan akan tayangan animasi pun meningkat. Salah satu tokoh yang
sangat berperan dalam periode ini adalah Osamu Tezuka, yang dikenal sebagai
"Bapak Manga dan Anime Jepang". Ia menciptakan anime legendaris Astro
Boy (Tetsuwan Atom) yang tayang pertama kali pada tahun 1963. Astro Boy
menjadi anime televisi pertama di Jepang yang menggunakan format serial
mingguan, dan gaya animasinya yang khas menjadi acuan bagi produksi anime
berikutnya.
Kesuksesan Astro Boy membuka jalan bagi lahirnya
berbagai serial anime lainnya seperti Gigantor dan Kimba the White
Lion. Pada masa ini pula, berbagai studio animasi bermunculan, di antaranya
Toei Animation dan Tatsunoko Production. Studio-studio tersebut kemudian
menjadi pelopor dalam menghasilkan anime-anime berkualitas yang mampu bersaing
di pasar domestik maupun internasional.
Era 1970-an dikenal sebagai masa kemunculan genre mecha atau
robot raksasa yang sangat populer di kalangan penggemar anime. Serial Mazinger
Z karya Go Nagai menjadi salah satu pionir genre ini. Kehadiran robot-robot
raksasa yang dikendalikan oleh manusia menjadi daya tarik tersendiri bagi
penonton, karena menawarkan aksi pertempuran seru dengan teknologi canggih yang
memicu imajinasi. Selain itu, di periode ini pula anime mulai berani mengangkat
tema-tema yang lebih kompleks, seperti politik, perang, dan kehidupan sosial.
Memasuki tahun 1980-an, industri anime mengalami pertumbuhan
yang luar biasa pesat. Masa ini sering disebut sebagai "Golden Era of
Anime" karena banyak anime legendaris yang lahir dan hingga kini masih
dikenal luas. Beberapa judul terkenal di antaranya Mobile Suit Gundam, Dragon
Ball, Saint Seiya, dan Captain Tsubasa. Dragon Ball,
karya Akira Toriyama, menjadi salah satu anime paling ikonik yang berhasil
menembus pasar internasional. Serial ini bercerita tentang petualangan Goku dan
kawan-kawan dalam mencari bola naga yang bisa mengabulkan permintaan. Cerita
penuh humor, aksi seru, dan karakter yang kuat menjadikan Dragon Ball
sangat dicintai oleh berbagai generasi.
Selain serial televisi, anime layar lebar juga mengalami
kemajuan pesat di era ini. Salah satu studio film animasi paling berpengaruh
yang berdiri pada masa ini adalah Studio Ghibli. Didirikan oleh Hayao Miyazaki
dan Isao Takahata, Studio Ghibli menghasilkan karya-karya film animasi
berkualitas tinggi seperti My Neighbor Totoro, Grave of the Fireflies,
dan Nausicaä of the Valley of the Wind. Film-film Studio Ghibli terkenal
dengan visual yang indah, cerita yang sarat makna, dan pesan moral yang kuat.
![]() |
Anime Jepang |
Tahun 1990-an menjadi periode di mana anime mulai
mendapatkan perhatian yang lebih besar di pasar global. Kehadiran anime seperti
Sailor Moon, Pokemon, dan Neon Genesis Evangelion membawa
pengaruh besar dalam memperluas pasar anime di luar Jepang. Pokemon,
khususnya, menjadi fenomena internasional yang melahirkan berbagai film, video
game, dan merchandise. Sementara itu, Neon Genesis Evangelion
menghadirkan konsep cerita mecha yang lebih kelam dan filosofis, mengeksplorasi
tema-tema psikologis dan eksistensial yang jarang diangkat sebelumnya dalam
anime.
Masuk ke era 2000-an, perkembangan internet dan platform
digital memberikan angin segar bagi industri anime. Serial-serial anime mulai
lebih mudah diakses melalui layanan streaming, baik secara legal maupun melalui
situs-situs fansub. Anime-anime populer dari masa ini di antaranya Naruto,
Bleach, dan One Piece. Ketiganya dikenal sebagai "Big
Three" karena berhasil merajai pasar anime dunia dengan jumlah episode
yang sangat panjang dan basis penggemar yang luar biasa besar.
Dalam dekade terakhir, anime semakin diakui sebagai bagian
dari budaya pop arus utama. Berkat kehadiran platform streaming seperti
Netflix, Crunchyroll, dan Amazon Prime Video, anime tidak lagi dipandang
sebagai tontonan niche, melainkan hiburan yang bisa dinikmati oleh siapa saja
dari berbagai latar belakang usia dan budaya. Beberapa anime yang meraih
kesuksesan besar di era ini antara lain Attack on Titan, Demon Slayer,
My Hero Academia, dan Jujutsu Kaisen. Demon Slayer,
misalnya, berhasil memecahkan rekor box office Jepang melalui film layar
lebarnya Mugen Train, yang menjadi film anime terlaris sepanjang
sejarah.
Perkembangan teknologi animasi digital turut mendorong
peningkatan kualitas visual anime. Jika dahulu anime banyak menggunakan gambar
tangan dan teknik animasi tradisional, kini animasi 2D dikombinasikan dengan
teknologi CGI untuk menghasilkan efek visual yang lebih spektakuler. Meski
begitu, ciri khas gaya gambar anime tetap dipertahankan, seperti desain
karakter dengan mata besar, ekspresi dramatis, dan gaya penceritaan yang kuat.
![]() |
Anime Jepang |
Melihat perjalanan panjang ini, bisa dikatakan bahwa anime
Jepang telah berkembang dari sekadar hiburan lokal menjadi fenomena budaya
global. Keberhasilannya tidak hanya terletak pada visual yang menarik, tetapi
juga pada kemampuannya mengangkat berbagai tema yang dekat dengan kehidupan
manusia, mulai dari persahabatan, perjuangan, cinta, hingga filosofi hidup.
Dengan jumlah produksi yang terus meningkat setiap tahun dan penggemar yang
kian meluas, masa depan anime Jepang tampaknya akan terus bersinar cerah dan
menyumbang warna unik dalam industri hiburan dunia.